Dimensi Ekonomi Pariwisata:
Kajian terhadap dampak Ekonomi dan refleksi dampak
pariwisata terhadap pembangunan ekonomi Provinsi DIY
Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin
penggerak ekonomi atau penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi disuatu negara
tidak terkecuali di Indonesia. Namun demikian kenyataannya pariwisata memiliki
spektrum fundamental pembangunan yang lebih luas bagi suatu negara.
Senada dengan hal diatas, menurut IUOTO dalam James
Spillane ( 1993 ) pariwisata harus dikembangkan oleh masing masing negara
karena memiliki delapan alasan utama yaitu : (1) Pariwisata merupakan faktor
pemicu bagi perkembangan ekonomi nasional maupun internasional. (2) Pemicu kemakmuran
melalui perkembangan komunikasi, transportasi, akomodasi, jasa-jasa pelayanan
lainnya. (3) Perhatian khusus terhadap pelestarian budaya, nilai-nilai sosial
agar bernilai ekonomi. (4) Pemerataan kesejahtraan yang diakibatkan oleh adanya
konsumsi wisatawan pada sebuah destinnasi. (5) Penghasil devisa. (6) Pemicu
perdagangan international. (7) Pemicu pertumbuhan dan perkembangan lembaga
pendidikan profesi pariwisata maupun lembaga yang khusus yang membentuk jiwa
hospitality yang handal dan santun, dan (8) Pangsa pasar bagi produk lokal
sehingga aneka-ragam produk terus berkembang, seiring dinamika sosial ekonomi
pada daerah suatu destinasi.
Dari sisi kepentingan nasional, menurut Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata RI tahun 2005 dalam Sapta (2011:1) menjelaskan bahwa
pembangunan kepariwisataan pada dasarnya ditujukan untuk beberapa tujuan pokok
yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Persatuan dan kesatuan bangsa
Pariwisata dianggap mampu memberikan perasaan bangga
dan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui kegiatan
perjalanan wisata yang dilakukan oleh penduduknya ke seluruh wilayah penjuru
negeri. Dampak yang diharapkan dengan banyaknya warganegara yang melakukan
kunjungan wisata di wilayah-wilayah selain tempat tinggalnya akan menimbulkan
rasa persaudaraan dan pengertian terhadap sistem dan filosofi kehidupan
masyarakat yang dikunjungi sehingga akan meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan nasional.
b.
Pembangunan kemiskinan ( Poverty Alleviation )
Pembangunan pariwisata diharapkan mampu memberikan
kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berusaha dan bekerja. Kunjungan
wisatawan ke suatu daerah diharapkan mampu memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Harapannya adalah
bahwa pariwisata harus mampu memberi andil besar dalam mengentaskan kemiskinan
di berbagai daerah yang miskin potensi ekonomi lain selain potensi alam dan
budaya bagi kepentingan pariwisata.
c.
Pembangunan Berkesinambungan ( Sustuinable Development )
Sifat kegiatan pariwisata yang menawarkan keindahan
alam, kekayaan budaya keramah tamahan dan pelayanan, sedikit sekali sumberdaya
yang habis digunakan untuk menyokong kegiatan ini. Artinya penggunaan sumber
daya yang habis pakai cenderung sangat kecil sehingga jika dilihat dari aspek
berkelanjutan pembangunan akan mudah untuk dikelola dalam waktu yang relative
lama
d.
Pelestarian Budaya ( Culture Preservation )
Pembangunan kepariwisataan diharapkan mampu
berkontribusi nyata dalam upaya-upaya pelestarian budaya suatu negara atau daerah.
e.
Pemenuhan Kebutuhan Hidup dan Haka Asasi Manusia
Pariwisat pada masa kini telah menjadi kebutuhan dasar
kehidupan masyarakat modern. Pada beberapa kelompok masyarakat tertentu
kegiatan melakukan perjalanan wisata bahkan telah dikaitkan dengan hak asasi
manusia khususnya melalui pemberian waktu libur yang lebih panjang dan skema paid holidays.
f.
Peningkatan Ekonomi dan Industri
Pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan
diharapkan mampu memberikan konstribusi dan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi
disuatu destinasi wisata. Penggunaan bahan dan produk lokal dalam proses
pelayanan di bidang pariwisata akan juga memberikan kesempatan kepada industri
lokal untuk berperan dalam penyediaan barang dan jasa.
g.
Pengembangan Teknologi
Semakin komplek dan tingkat persaingan dalam mendatangkan
wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan akan teknologi tinggi khususnya
teknologi industri akan mendorong destinasi pariwisata megembangkan kemampuan
penerapan teknologi terkenini suatu wilayah tersebut. Pada daerah-daerah
tersebut akan terjadi pengembangan teknologi maju dan tepat guna yang mampu
memberikan dukungan bagi kegiatan ekonomi lainnya, sehingga pembangunan
kepariwisataan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah di
berbagai daerah yang lebih luas dan bersifat fundamental. Kepariwisataan
menjadi bagian tidak dapat dipisahkan dari pembangunan suatu daerah dan
terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sedangkan dari sisi kepentingan Internasional, pariwisata internasional tahun
2004 mencapai kondisi tertinggi sepanjang sejarah dengan mencapai 763 juta jiwa
dan menghasilkan pengeluaran sebesar US$623 miliar. Konsisi tersebut meningkat
11% dari jumlah perjalanan tahun 2003 yang mencapai 690 juta orang dengan
jumlah pengeluaran US$ 524 miliar. Seiring dengan hal tersebut, diperkirakan
jumlah perjalanan wisata dunia ditahun 2020 akan menembus angka 1,6 miliar
orang per tahun (UN-WTO, 2005)
Perkembangan Pariwisata Masa Lampau, Kini , dan Nanti
|
1929
|
1949
|
1969
|
1979
|
1989
|
2009
|
2029
|
Alat Transport
|
Pesawat
udara Ford Fokker -3 mesin
Ketera
api kecepatan 60-7-mph
Mobil
Kecepatan 35mph, jalan masih rusak
Kapal
Laut kecepatan 25mpj
|
Pesawat UdaraDC-4,
DC-6, Constellation, DC-3
Kereta
Api Express
Mobil 60mph,
jalan-jalan baik
|
Pesawat
Udara 707, DC-8, Electra, DC-9727(mulai pesawat jet) periwisata ramai
Kereta
api berkurang
Mobil 70mph,
pariwisata ramai lewat hogway
|
747,
airbus, 757,767, Concorde
Kereta
Api dan bis berkurang
|
Concorde
diperluas, Pesawat SST, Subsonic
Kereta
api 100mph
Mobil 80mph
|
Pesawat
Udara Hypersonic bahan bakar hidrogen. Tolak landas & mendarat Vertical
Kereta
Api 200-400mph
|
Pesawat
HST, Subsonic, Wisata ruang angkasa, hotel diangkasa. Wisata antar planet
Berbagai
mobil pribadi berkecapatan tinggi
|
Kepeatan Max perjam
|
100-125mph
|
250-300mph
|
500-600mph
|
500-1300mph
|
500-1300
(2000)mph
|
500-3000mph
|
500-6000mph
|
Daerah tujuan wisata/aksesibiltas
|
Hanya mengunjungi
tempat2 dekat saja
|
Bepergian
mulai antar benua keluar negeri
|
Pariwisata
antar benua keluar negeri, berkeliling dunia
|
Hampir setiap
orang dapat berpariwisata-tempat2 tujuan wisata baru
|
Berakhir
–minggu-tempat2 yang beribu-ribu km/jauhnya
|
Semua tujuan
daerah wisata dapat dicapai dengan cepat
|
Wisata murah,
cepat dan mudah mungkin antar planet/ruang angkasa masih mahal
|
Lamanya waktu untuk informasi/reservasi
|
Melalui pos
atau datang sendiri ke agen- berminggu-minggu
|
Melalui telpon
Bermenit-menit
bahkan berjam-jam
|
Melalui telpon
komputer
Beberapa
menit/detik
|
Telpon atau
komputer, multy enquiry computer, beberapa detik saja
|
Video baru
+ data komputer langsung
|
Semua data
dengan video rumah
|
Alat komunikasi
termutakhir bagi setiap rumah
|
Ramalan Cuaca
|
Hampir tidak
dipergunakan, hanya untuk kepentingan lokal
|
Mulai dipergunakan
secara nasional
|
Dipergunakan
untuk tujuan wisata
|
Ramalan makin
baik, diperlukan untuk jangka waktu pendek
|
Ramalam lebih
baik, jangka pendek dan penting
|
Perencanaan
perjalanan selalu disertai ramalan cuaca lingkungan
|
Perencanaan
berbulan bulan sebelumnya untuk menghindari cuaca buruk
|
Polusi pariwisata
|
Tidak ada
|
Tidak mendapat
perhatian
|
Muncul menjadi
masalah
|
Diperbincangkan;
dibatasi
|
Dibatasi,
diatur, anti polusi wisata
|
Dikontrol
dengan pengelolaan yang baik
|
Tidak menjadi
masalah lagi, dipahami
|
Berpariwisata/berlibur
|
Perjalanan
mahal; untuk istirahat hanya sedikit yang mampu
|
Perjalanan
lebih murah; istirahat dan orang mulai sanggup membayar
|
Baik pariwisata
maupun istirahata makin tumbuh
|
Pariwisata
dan istirahat berkembang terus
|
Pariwisata
dan istirahat makin maju; orang mengutamakan istirahat
|
Sama2
maju, pariwisata maupun berlibur/istirahat
|
Mencari kebahagian
dan kenikmatan aestetika lebih luas
|
Jumalh jam kerja perminggu
|
48 jam
|
41 Jam
|
40 jam
|
38 jam
|
35 jam
|
Mungkin 20
jam
|
Tergantung
masing masing orang
|
Sumber : disusun oleh karyawan, Hudson Institute, dengan
mkasud meninjau kemungkinan-kemungkinan perkembangan pariwisata masa lampau,
kini dan tahun 2000 ke atas, berdasarkan tulisan Herman Kahn dalam penerbtan
ulang tahun ke-50 majalah : Travel Trade -1979, dikutip dari The Furuest,
August 1979 hal 252-253
Pada posisi yang berbeda, walaupun pariwisata telah diakui
sebagai faktor penting stimulator penggerak perekonomian di beberapa negara di
dunia yang selaras dengan hasil “Conference
on International Tourism” dalam Nyoman S Pendit (1994:239) pariwisata
adalah penting bukan saja sebagai sumber devisa tetapi juga sebagai suatu
faktor dalam menentukan lokasi industri dan dalam perkembangannya daerah daerah
miskin sumber-sumber alam, namun pariwisata juga menyembunyikan beberapa hal
yang jarang diungkapkan dan dihitung sehingga sangat sulit untuk ditelusuri
perannya atau kerugiannya. Beberapa biaya tersembunyi atau Hidden cost diantaranya adalah industri pariwisata bertumbuh dan
mekanisme pasar bebas sehingga destinasi pada negara berkembang hanya menjadi obyek saja, hal lainnya pengembangan
pariwisata memang telah dapat meningkatkan kualitas pembangunan pada suatu
destinasi namun akibat lainnya seperti peningkatan harga-harga pada sebuah
destinasi terkadang kurang mendapat perhatian dan korbannya adalah penduduk
lokal dan banyak hal akan diungkap dalam penulisan ini.
0 komentar:
Posting Komentar