Minggu, 08 Mei 2016

Dimensi Ekonomi Pariwisata

Dimensi Ekonomi Pariwisata:
Kajian terhadap dampak Ekonomi dan refleksi dampak pariwisata terhadap pembangunan ekonomi Provinsi DIY


Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin penggerak ekonomi atau penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi disuatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Namun demikian kenyataannya pariwisata memiliki spektrum fundamental pembangunan yang lebih luas bagi suatu negara.
Senada dengan hal diatas, menurut IUOTO dalam James Spillane ( 1993 ) pariwisata harus dikembangkan oleh masing masing negara karena memiliki delapan alasan utama yaitu : (1) Pariwisata merupakan faktor pemicu bagi perkembangan ekonomi nasional maupun internasional. (2) Pemicu kemakmuran melalui perkembangan komunikasi, transportasi, akomodasi, jasa-jasa pelayanan lainnya. (3) Perhatian khusus terhadap pelestarian budaya, nilai-nilai sosial agar bernilai ekonomi. (4) Pemerataan kesejahtraan yang diakibatkan oleh adanya konsumsi wisatawan pada sebuah destinnasi. (5) Penghasil devisa. (6) Pemicu perdagangan international. (7) Pemicu pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan profesi pariwisata maupun lembaga yang khusus yang membentuk jiwa hospitality yang handal dan santun, dan (8) Pangsa pasar bagi produk lokal sehingga aneka-ragam produk terus berkembang, seiring dinamika sosial ekonomi pada daerah suatu destinasi.
Dari sisi kepentingan nasional, menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI tahun 2005 dalam Sapta (2011:1) menjelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan pada dasarnya ditujukan untuk beberapa tujuan pokok yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.    Persatuan dan kesatuan bangsa
Pariwisata dianggap mampu memberikan perasaan bangga dan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan oleh penduduknya ke seluruh wilayah penjuru negeri. Dampak yang diharapkan dengan banyaknya warganegara yang melakukan kunjungan wisata di wilayah-wilayah selain tempat tinggalnya akan menimbulkan rasa persaudaraan dan pengertian terhadap sistem dan filosofi kehidupan masyarakat yang dikunjungi sehingga akan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional.
b.    Pembangunan kemiskinan ( Poverty Alleviation )
Pembangunan pariwisata diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berusaha dan bekerja. Kunjungan wisatawan ke suatu daerah diharapkan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Harapannya adalah bahwa pariwisata harus mampu memberi andil besar dalam mengentaskan kemiskinan di berbagai daerah yang miskin potensi ekonomi lain selain potensi alam dan budaya bagi kepentingan pariwisata.
c.     Pembangunan Berkesinambungan ( Sustuinable Development )
Sifat kegiatan pariwisata yang menawarkan keindahan alam, kekayaan budaya keramah tamahan dan pelayanan, sedikit sekali sumberdaya yang habis digunakan untuk menyokong kegiatan ini. Artinya penggunaan sumber daya yang habis pakai cenderung sangat kecil sehingga jika dilihat dari aspek berkelanjutan pembangunan akan mudah untuk dikelola dalam waktu yang relative lama
d.    Pelestarian Budaya ( Culture Preservation )
Pembangunan kepariwisataan diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam upaya-upaya pelestarian budaya suatu negara atau daerah.
e.    Pemenuhan Kebutuhan Hidup dan Haka Asasi Manusia
Pariwisat pada masa kini telah menjadi kebutuhan dasar kehidupan masyarakat modern. Pada beberapa kelompok masyarakat tertentu kegiatan melakukan perjalanan wisata bahkan telah dikaitkan dengan hak asasi manusia khususnya melalui pemberian waktu libur yang lebih panjang dan skema paid holidays.
f.     Peningkatan Ekonomi dan Industri
Pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan diharapkan mampu memberikan konstribusi dan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi disuatu destinasi wisata. Penggunaan bahan dan produk lokal dalam proses pelayanan di bidang pariwisata akan juga memberikan kesempatan kepada industri lokal untuk berperan dalam penyediaan barang dan jasa.
g.    Pengembangan Teknologi
Semakin komplek dan tingkat persaingan dalam mendatangkan wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan akan teknologi tinggi khususnya teknologi industri akan mendorong destinasi pariwisata megembangkan kemampuan penerapan teknologi terkenini suatu wilayah tersebut. Pada daerah-daerah tersebut akan terjadi pengembangan teknologi maju dan tepat guna yang mampu memberikan dukungan bagi kegiatan ekonomi lainnya, sehingga pembangunan kepariwisataan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah di berbagai daerah yang lebih luas dan bersifat fundamental. Kepariwisataan menjadi bagian tidak dapat dipisahkan dari pembangunan suatu daerah dan terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Sedangkan dari sisi kepentingan Internasional, pariwisata internasional tahun 2004 mencapai kondisi tertinggi sepanjang sejarah dengan mencapai 763 juta jiwa dan menghasilkan pengeluaran sebesar US$623 miliar. Konsisi tersebut meningkat 11% dari jumlah perjalanan tahun 2003 yang mencapai 690 juta orang dengan jumlah pengeluaran US$ 524 miliar. Seiring dengan hal tersebut, diperkirakan jumlah perjalanan wisata dunia ditahun 2020 akan menembus angka 1,6 miliar orang per tahun (UN-WTO, 2005)
Perkembangan Pariwisata Masa Lampau, Kini , dan Nanti

1929
1949
1969
1979
1989
2009
2029
Alat Transport
Pesawat udara Ford Fokker -3 mesin
Ketera api kecepatan 60-7-mph
Mobil Kecepatan 35mph, jalan masih rusak
Kapal Laut kecepatan 25mpj
Pesawat UdaraDC-4, DC-6, Constellation, DC-3
Kereta Api Express
Mobil 60mph, jalan-jalan baik

Pesawat Udara 707, DC-8, Electra, DC-9727(mulai pesawat jet) periwisata ramai
Kereta api berkurang
Mobil 70mph, pariwisata ramai lewat hogway
747, airbus, 757,767, Concorde
Kereta Api dan bis berkurang
Concorde diperluas, Pesawat SST, Subsonic
Kereta api 100mph
Mobil 80mph
Pesawat Udara Hypersonic bahan bakar hidrogen. Tolak landas & mendarat Vertical
Kereta Api 200-400mph
Pesawat HST, Subsonic, Wisata ruang angkasa, hotel diangkasa. Wisata antar planet
Berbagai mobil pribadi berkecapatan tinggi
Kepeatan Max perjam
100-125mph
250-300mph
500-600mph
500-1300mph
500-1300 (2000)mph
500-3000mph
500-6000mph
Daerah tujuan wisata/aksesibiltas
Hanya mengunjungi tempat2 dekat saja
Bepergian mulai antar benua keluar negeri
Pariwisata antar benua keluar negeri, berkeliling dunia
Hampir setiap orang dapat berpariwisata-tempat2 tujuan wisata baru
Berakhir –minggu-tempat2 yang beribu-ribu km/jauhnya
Semua tujuan daerah wisata dapat dicapai dengan cepat
Wisata murah, cepat dan mudah mungkin antar planet/ruang angkasa masih mahal
Lamanya waktu untuk informasi/reservasi
Melalui pos atau datang sendiri ke agen- berminggu-minggu
Melalui telpon
Bermenit-menit bahkan berjam-jam
Melalui telpon komputer
Beberapa menit/detik
Telpon atau komputer, multy enquiry computer, beberapa detik saja
Video baru + data komputer langsung
Semua data dengan video rumah
Alat komunikasi termutakhir bagi setiap rumah
Ramalan Cuaca
Hampir tidak dipergunakan, hanya untuk kepentingan lokal
Mulai dipergunakan secara nasional
Dipergunakan untuk tujuan wisata
Ramalan makin baik, diperlukan untuk jangka waktu pendek
Ramalam lebih baik, jangka pendek dan penting
Perencanaan perjalanan selalu disertai ramalan cuaca lingkungan
Perencanaan berbulan bulan sebelumnya untuk menghindari cuaca buruk
Polusi pariwisata
Tidak ada
Tidak mendapat perhatian
Muncul menjadi masalah
Diperbincangkan; dibatasi
Dibatasi, diatur, anti polusi wisata
Dikontrol dengan pengelolaan yang baik
Tidak menjadi masalah lagi, dipahami
Berpariwisata/berlibur
Perjalanan mahal; untuk istirahat hanya sedikit yang mampu
Perjalanan lebih murah; istirahat dan orang mulai sanggup membayar
Baik pariwisata maupun istirahata makin tumbuh
Pariwisata dan istirahat berkembang terus
Pariwisata dan istirahat makin maju; orang mengutamakan istirahat
Sama2 maju, pariwisata maupun berlibur/istirahat
Mencari kebahagian dan kenikmatan aestetika lebih luas
Jumalh jam kerja perminggu
48 jam
41 Jam
40 jam
38 jam
35 jam
Mungkin 20 jam
Tergantung masing masing orang
Sumber : disusun oleh karyawan, Hudson Institute, dengan mkasud meninjau kemungkinan-kemungkinan perkembangan pariwisata masa lampau, kini dan tahun 2000 ke atas, berdasarkan tulisan Herman Kahn dalam penerbtan ulang tahun ke-50 majalah : Travel Trade -1979, dikutip dari The Furuest, August 1979 hal 252-253

Pada posisi yang berbeda, walaupun pariwisata telah diakui sebagai faktor penting stimulator penggerak perekonomian di beberapa negara di dunia yang selaras dengan hasil “Conference on International Tourism” dalam Nyoman S Pendit (1994:239) pariwisata adalah penting bukan saja sebagai sumber devisa tetapi juga sebagai suatu faktor dalam menentukan lokasi industri dan dalam perkembangannya daerah daerah miskin sumber-sumber alam, namun pariwisata juga menyembunyikan beberapa hal yang jarang diungkapkan dan dihitung sehingga sangat sulit untuk ditelusuri perannya atau kerugiannya. Beberapa biaya tersembunyi atau Hidden cost diantaranya adalah industri pariwisata bertumbuh dan mekanisme pasar bebas sehingga destinasi pada negara berkembang hanya  menjadi obyek saja, hal lainnya pengembangan pariwisata memang telah dapat meningkatkan kualitas pembangunan pada suatu destinasi namun akibat lainnya seperti peningkatan harga-harga pada sebuah destinasi terkadang kurang mendapat perhatian dan korbannya adalah penduduk lokal dan banyak hal akan diungkap dalam penulisan ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Aka_Eka