PERSAMAAN
DASAR AKUNTANSI, JURNAL, DAN LAPORAN KEUANGAN
A.
PERSAMAAN DASAR
1.
PENGERTIAN UMUM
Berdasarkan ketentuan PP RI No. 71 tahun 2010 tentang
standar akukntansi pemerintah :
a.
Aset adalah sumber daya ekonomi yang
dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaar ekonomi dan/atau sosial di masa depandiharapkan dapatt
diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumberdaya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber dana yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
b. Kewajiban adalah hutang yang timbul dari
peristiwa masa lalu yang penyelesaiaan mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah daerah
c. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah
yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal
laporan. Saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada laporan
perubahann ekuitas
d.
Pendapatan adalah hak pemerintah yang
diakui sebagai penambahan ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersanjgkutan dan tidak perlu dibayar kembali
e.
Beban adalah kewajiban pemerintah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
f. Pendapatan LRA addalah semua penerimaan
rekening kas umum daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah daerah
g.
Pendapatan LO adalah hak pemerintah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
h.
Penerimaan kas adalah semua aliran kas
yang masuk ke bendahara umum negara/daerah
i.
Pengeluaran kas adalah aliran kas yang
keluar dan bendahara umum negara/daerah
2.
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH
a.
Persamaan dasar akuntansi pemerintah
Persamaan dasar akuntansi pemerintah merupakan
gambaran dari posisi keuangan suatu entitas, antara lain
Aset + Beban =
Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan
Beban =
Belanja = Pengeluaran belanja
Pendapatan =
Pendapatan LO + Pendapatan LRA + Penerimaan Pembayaran
b.
Proses konversi persamaan dasar akuntansi
pemerintah
Aset + Beban =
Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan
Beban =
Kewajiban LO + Belanja LRA + Pengeluaran Pembiayaan
Pendapatan =
Pendapatan LO + Pendapatan LRA + Penerimaan Pembiayaan
3.
EKUITAS DANA PEMERINTAH
Ekuitas dana pemerintah dibagi menjadi tiga kelompopk
yaitu :
a.
Ekuitas dana lancar
Ekuitas dana lancar adalah selisih antara aset lancar
dan kewajiban jagka pendek. Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang
diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1
(satu) periode akuntansi. Ekuitas dana lancar meliputi :
1)
Kas dibendahara penerimaan yaitu saldo kas
pemerintah daerah yang berada di rekening kas di bendahara penerimaan SKPD yang
belom disetor ke kas daerah atau bendahara umum
2)
Kas di bendahara pengeluaran adalah kas
dalam pengelolaan pemegang kas di SKPD yang masih harus dipertanggungjawabkan
ke bagian kas daerah atau bendahara umum daerah. Kas di bendahara pengeluaran
biasanya dikeluarkan untuk keperluan pemberian biaya yang di bayar di muka
untuk kegiatan, belanja operasi, dan belanja modal langsung.
3)
Piutang pajak daerah/retribusi daerah
yaitu piutang yang diakui atas penerimaan pajak hotel, restoran dan pajak
lainnya, serta retribusi yang sudah ada surat ketetapannya
4)
Bagian lancar piutang jangka panjang dan
piutang lainnya yaitu reklasifikasi piutang jangka panjang yang akan jatuh
tempo pada tahun beriikutnya yang meliputi bagian lancar tagihan penjualan
angsuran, bagian lancar tuntutan perbendaharaan, bagian lancar tuntutan ganti
rugi, dan piutang lainnya.
5)
Persediaan yaitu aset berwujud yang
meliputi perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka operasional
pemerintah, perlengkapan yang digunakan proses produksi, barang untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintah.
b.
Ekuitas dana investasi
Ekuitas dana Investasi (EDI) adal h kekayaan bersih pemerintah daerah yang tertanam dalam kekayaan
jangka Panjang yang terdiri atas jumlah investasi jangka Panjang, asset tetap,
dan asset lainnya dikurangi dengan dana yang harus disediakan untuk pembayaran
utang jangka panjang
c.
Ekuitas dana cadangan
Kekayaan pemerintah yang
dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan
perundang-undangan. Ekuitas dana Cadangan mencerminkan kekayaan bersih
pemerintah daerah yang tertanam dalam dana Cadangan.
Dalam akuntansi pemerintah
daerah, akan mengubah struktur akuntansi menjadi Berikut :
Aset =
Kewajiban + EDL + EDI + EDC
Dimana :
EDL :
Ekuitas dana lnacar
EDI :
Ekuitas dana investasi
EDC :
Ekuitas dana cadangan
EDI =
Investasi Jangka Panjag + Aset lainnya – Kewajiban Jangka Panjang
Contoh :
Kabupaten dimanasaja pada
tahun 2021 pertama kali mengadakan inventarisasi dengan data sebagai berikut.
Kas di kas daerah Rp 437.500.000,00, persediaan Rp 175.000.000,00, asset tetap
Rp 262.500.000,00, dana cadangan Rp 87.500.000,00, utang jangka pendek Rp
105.000.000,00 dan utang jangka Panjang Rp 218.750.000,00. berdasarkan data
tersebut diminta membuat persamaan dasar akuntansi dan neraca
Debit |
Kredit |
||||||||
Kas
di daerah |
Persediaan |
Aset Tetap |
Dana Cadangan |
Utang jangka Pendek |
Utang Jangka Panjang |
Ekui D |
Ekui Dana Invest |
Ekui
Cadangan |
|
437.500 |
175.000 |
262.500 |
87.500 |
105.000 |
218.750 |
507.500 |
43.750 |
87.500 |
|
= 612.500.000,00 – 105.000.000,00
= 507.500.000,00
Ekuitas Dana
Investasi = Aset Tetap – Utang Jangka Panjang
=
262.500.000,00 – 218.750.000,00
=
43.750.000,00
Ekuitas Dana Cadangan =
Dana Cadangan
=
87.500.000
B.
JURNAL, BUKU BESAR, NERACA SALDO
1.
Konsep debit, kredit, dan saldo normal
Sistem pencatatan yang digunakan pemerintah adalah
double entry system. Istilah debit kredit dalam akuntansi merupakan menunjukkan
sebelah kirik dan kanan.
Saldo normal akun ditunjukkan melalui tabel berikut :
Nama Akun |
Saldo Normal |
Penambahan |
Pengurangan |
Aset |
Debit |
Debit |
Kredit |
Kewajiban/Utang |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Ekuitas
Dana |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Pendapatan
LO |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Pendapatan
LRA |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Belannja |
Debit |
Debit |
Kredit |
Penerimaan
Pembiayaan |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Pengeluaran
Pembiayaan |
Debit |
Debit |
Kredit |
Aturan debit dan kredit untuk akun ekuitas dana
menurut standar akuntansi pemerintah adalah sebagai berikut:
Kelompok Akun |
Saldo Normal |
Penambahan |
Pengurangan |
Aset
|
Debit |
Debit |
Kredit |
Kewajiban/Utang |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Ekuitas |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Pendapatan
LO |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Beban |
Debit |
Debit |
Kredit |
Pendapatan
LRA |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Belanja |
Debit |
Debit |
Kredit |
Penerimaan
Pembiayaan |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Pengeluaran
Pembiayaan |
Debit |
Debit |
Kredit |
Perubahan
SAL |
Menyesuaikan |
||
Estimasi
Pendapatan |
Debit |
Debit |
|
Apropriasi
Belanja |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Estimasi
penerimaan belanja |
Debit |
Debit |
|
Apropriasi
pengeluaran pembiayaan |
Kredit |
Kredit |
Debit |
Estimasi
perubahan SAL |
Menyesuaikan |
2.
Jenis Transaksi
a.
Pendapatan daerah
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang
melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana. Ini merupakan hak
daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah
b.
Belanja daerah
Kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang
meluiputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangiekuitas dana. Belanja daerah meliputi belanja langsung, yaitu belanja
yang terkait langsung dengan pelaksanaan program dan belanja tidak langsung
yaitu belanja tugas pokok dan fungsi yang tidak dikaitkan dengan pelaksanaan
program.
c.
Pembiayaan daerah
Pembiyaan daerah meliputi semua transaksi keuangan
untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Pembiayaan daerah
meliputi dari penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan dan sisa lebih
anggaran tahun berjalan. Transaksi penerimaan pembiayaan untuk mengatasi
defisit anggaran adalah sisa lebih anggaran tahun anggaran sebelumnya,
pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman, dan
penerimaan piutang daerah. Sementara itu yang termasuk pengeluaran daerah untuk
menyalurkan surplus adalah embentukan dana cadangan, penyertaan modal
(investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, dan pemberian pinjaman
daerah.
d.
Transaksi selain kas
Transaksi akuntansi selain kas adalah serangkaian
proses, mulai dari pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan
yang berkaitan dengan semua transaksi atau kejadian selain kas yang meliputi
transaksi koreksi kesalahan dan penyesuaian, pengakuan aset tetap, utang jangka
panjang, ekuitas, depresiasi, transaksi yang bersifat accrual dan prepayment,
dan hibah selain kas
e.
Koreksi kesalahan dan penyesuaian
Koreksi kesalahan pencatatan merupakan koreksi
terhadap kesalahan dalam membuat jurnal yang telah di posting ke buku besar.
Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk mengakui
pos-pos, seperti persediaan, piutang, utang, pendapatan, dan beban yang berkaitan dengan adanya perbedaan waktu
pencatatan dan yang belum dicatat pada transaksi berjalan atau pada periode
yang berjalan
f.
Pengakuan aset tetap
Menurut PP No. 71 tahun 2010 aset tetap adalah aset
berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum
g.
Depresiasi
Depresiasi dilakukan untuk menyusutkan nilai aset yang
dimiliki oleh satuan kerja
h.
Transaksi yang bersifat accrual dan
prepayment
Transaksi yang bersifat accrual dan prepayment muncul
karena adaya transaksi yang sudah dilakukan oleh satuan kerja, tetapi
pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi pengeluaran kas untuk
belanja di masa yang akan datang (prepayment)
3.
Jurnal yang diperlukan
Jurnal merupakan catatan kronologi dan sistematis atas
keseluruhan transaski keuangan sebuah entitas. Dalam melakukan pencatatan
transaksi ke dalam jurnal digunakan metode double entry dimana setiap transaski
akan di catat disisi debet dan sisi kredit. Berikut jurnal yang diperlukan
a.
Jurnal finansial yaitiu pencatatan
berdasarkan basis accrual pada laporan operasional dan beraca yang digunakan
untuk mencatat transaksi keuangan terkait aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan
LO dan beban.
b.
Jurnal pelaksanaan anggaran, yaitu
pencatatan berdasarkan basis kas pada laporan realisasi anggaran sehingga
selama transaksi tersebut tidak melibatkan kas dan tidak perlu melakukan
pencatatan.
C.
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
1.
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antaraanggaran dan realisasinya
dalam satu periode pelaporan (PP RI No. 71 Th 2020). Sedang laporna realisasi
anggaran adalah laporan yag menyajikan informasi realisasi pendapatan LRA,
belanja transfer, surplus/defisit LRA, pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan
anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode.
Laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan
pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasninya dalam satu periode
pelaporan.laporan ini menyajikan informasi realisasi pendapatan dan belanja
yang masing-masing dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. Laporan
realisasi anggaran menyediakan informasi mengenai anggaran dan realisasi
pendapatan LRA, belanja, transfer, surplus/defisit LRA, dan pembiayaan dari
suatu entitas pelaporan.
Laporan realisasi anggaran menyandingkan realisasi
pendapatan dan belanja dengan anggarannya. Pendapatan disajikan dengan
pengklasifikasian menurut jenis pendapatan. Sementara itu belanja disajikan
dengan pengklasifikasian menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja),
organisasi, dan fungsi. Klasifikasi belanja menurut ekonomi adalah
pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan
suatu aktivitas.
Laporan Realisasi Anggaran menjyajikan unsur sebagai
berikut :
a.
Pendapatan yaitu semua penerimaan rekening
kas umum negara/daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah
b.
Belanja yaitu semua pengeluran rekening
kas umum/daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah
c.
Transfer yaitu penerimaan/pengeluaran uang
dari suatu entitas pelaporan dar/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil
d.
Surplus/defisit yaitu selisih lebih/kurang
antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan
e.
Pembiayaan yaitu setiap penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali guna
untuk menutup defisit ataupun memanfaatkan surplus anggaran
f.
Sisa lebih/Kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA)
yaitu selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN/APBD
selama satu periode.
2.
Laporan operasional
Berdasarkan PP RI No. 71 Tahun 2010 laporan
operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintah dalam satu periode laporan. Berdasarkan permendagri No
64 Tahun 2013 laporan operasional yang disebut dengan LO adalah laporan yang
menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas
pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit operasional
dari suatu entitas pelaporan yang penyajiaanya disandingkan dengan eriode
sebelumnya.
Laporan Operasional menyediakan informasi sebagai
berikut :
a.
Besar beban yang harus ditanggung oleh
pemerintah untuk menjalankan pelayanan
b.
Operasi keuangan secara menyeluruh yang
berguna mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas
perolehan, dan pengguna sumber daya ekonomi
c.
Prediksi pendapatan LO yang akan diiterima
untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang
dengan cara menyajikan laporan secara komparatif
d.
Penurunan ekuitas (apabila defisit
operasional) dan peningkatan ekuitas (apabila surplus operasional)
0 komentar:
Posting Komentar