Kamis, 20 Oktober 2016

Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw



A.      PENGERTIAN
Pengetian  pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikan rupa sehingga tingkah laku siswa menjadi kearah yang lebih baik. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigasaw adalah pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok dan bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok lain.
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa dapat bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa secara heterogen untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi serta untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dan pemahaman masing-masing.
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Alonson et.al sebagai model Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, berbicara, ataupun mendengarkan. Dengan teknik ini, guru memperhatikan skema atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Dari sisi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa inggris yaitu gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle, yaitu sebuah teka teki yang menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini juga mengambil pola cara kerja sebuah gergaji, yaitu siswa melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif  yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada orang lain dalam kelompoknya. (Lie, 2008 : 70). Dalam tehnik ini, siswa dapat bekerja sama dengan siswa lainnya dan mempunyai tanggung jawab lebih dan mempunyai banyak kesempatan pula untuk mengolah informasi yang di dapat dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi. Hal ini senada dengan Johnson (1991: 27) yang mengatakan bahwa model Jigsaw merupakan kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok
Model pembelajaran seperti ini harus dioptimalkan karena dapat meningkatkan kemampuan berkreatif siswa dan tentunya meningkatkan prestasi siswa. Di samping itu, pembelajaran ini juga dapat meningkatkan komunikasi siswa karena berani menyampaikan apa yang telah ia dapat kepada kelompok lain maupun kelompok sendiri, sehingga siswa yang kurang percaya diri untuk menyampaikan bisa di latih untuk lebih berani dengan pembelajaran model ini. Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan.
Kunci tipe Jigsaw ini adalah kemandirian setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggunga jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan.

B.       TUJUAN PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW
Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik untuk mencapai hal-hal ssemacam itu.
Menurut ( Slavin, 1994 : 121) Tujuan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya dengan kegiatan instruksional yang secara reguler dilaksanakan dalam pembelajaran tipe ini terdiri atas membaca, diskusi kelompok ahli, laporan tim, tes dan penghargaan tim.
a.       Membaca
Siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang ditunjuk untuk menggali informasi ( mendalaminya )
b.      Diskusi kelompok ahli
Siswa dengan topik yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok ahli
c.       Alporan tim
Ahli ahli kembali pada timnya dan mengajarkan topik mereka kepada anggota yang laindalam satu timnya
d.      Tes
Siswa mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik yang telah dipelajari
e.       Penghargaan tim
Tim dimungkinkan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata rata mereka melebihi kriteria tertentu
Sistem ini berbeda dengan  kelompok konvensional yang menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Dan tujuan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw itu sendiri adalah memberikan rasa tanggung jawab individu dan kelompok untuk keberhasilan bersama dan untuk saling berinteraksi dengan kelompok lain. Untuk itu, kekompakan dan kerja sama yang solid antar kelompok menentukan berhasil dan tidaknya pembelajaran tersebut karena satu sama lain akan memberikan informasi yang telah di dapat dari kelompok lain.

C.      LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW
Model pembelajaran kooperatif jigsaw dalam penerapannya memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Guru meremcanakan pembelajaran yang akan dihubungkan beberapa konsep dalam satu rentang waktu secara bersamaan. Sebagai misal akan mempelajari Handout. Konsep yang akan dipelajari siswa konsep1, konsep2, konsep3
2.      Guru menyiapkan Hand out materi pelajaran untuk masing masing materi yaitu konsep1, konsep2, dan konsep3

 







3.      Guru menyiapkan kuis sebanyak tiga jenis konsep yang akan dipelajari yaitu konsep1, konsep 2, dan konsep 3.

 








4.      Bagilah kelas dalam kelompok (misal dibagi 3 kelompok yang disebut dengan kelompok asal atau kelompok belajar). Guru menyampaikan pengantar diskusi kelompok dengan menjelaskan secara sangat singkat (1) topik yang akan dipelajari masing-masing kelompok, (2) tujuan dan indikator belajar yang diharapkan (3) bentuk tagihan tiap kelompok (4) prosedur kegiatan (5) sumber belajar yang dapat siswa gunakan. Diskusi dimulai, siswa aktif mempelajari materi, guru menjadi pemantau dan fasilitator. Masing-masing kelompok bersiap untuk mempelajari tiga konsep yang telah ditentukan. Tiap kelompok terbagi dalam sub kelompok masing-masing mempelajari satu hand out. Pada saat diskusi setiap sub kelompok mendalami satu konsep dan sub kelompok lain berhak bertanya kepada sub kelompok lain untuk memahaminya.
Pada bagian akhir sesi ini setiap kelompok mendalami satu konsep agar dapat menyampaikan materi kepada sub kelompok lain. Setelah memenuhi target waktu dan berdasarkan pemantauan guru siswa telah cukup memahami materi maka diskusi ditutup sementara.
5.      Setiap sub kelompok mendalami materi pada hand out yang menjadi pegangannya. Mendalami fakta, konsep dan prosedur penerapan konsep agar ilmu yang mereka pelajari dapat mereka sampaikan kembali kepada teman-temannya. Pada fase ini  tidak ada interaksi antar sub kelompok. Kegiatan refleksi ini merupakan proses peningkatan penguasaan materi untuk menghadapi babak diskusi tim ahli
6.      Setiap subkelompok yang ahli mengenai konsep ke-1 bergabung dengan ahli konsep ke-1 dari  kelompok lain. Begitu juga dengan subkelompok ke-2 dan ke-3 sehingga membentuk struktur kelompok ahli.
Pada langkah ini siswa kembali berdiskusi. Tiap kelompok membahas satu hand out materi yang menjadi bidang keahliannya. Di sini terdapat masa kritis yang perlu guru pantau pada tiap kelompok, memastikan bahwa konsep yang siswa kembangkan sesuai dengan yang seharusnya atau tidak mengandung kekeliruan.
7.      Selesai mendalami materi melalui diskusi kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok awal atau kelompok belajar. Hasil dari diskusi pada kelompok ahli dibahas kembali dalam kelompok awal. Pada tahap akhir kegiatan belajar setiap sub kelompok menyampaikan hasil diskusi pada kelompok ahli. Dengan cara ini seluruh siswa mengulang telaah seluruh materi yang harus dikuasainya. Setiap anggota kelompok memiliki catatan hasil diskusi pada tahap satu, tahap dua diskusi tim ahli dan kembali ke kelompok semula.






8.      Ukur hasil belajar siswa dengan tes atau kuis yang telah disediakan. Guru dapat menilai tingkat ketuntasan belajar dengan cara membandingkan hasil siswa yang dicapai dengan target yang ditetapkan

D.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL JIGSAW
Pembelajaran kooperatif model Jigsaw memiliki kelebihan dan kekurangan adalah sebagai berikut :
1.      Kelebihan model pembelajaran metode Jigsaw
Kelebihan pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebagai berikut :
a.       Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
b.      Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
c.       Menerapkan bimbingan sesama teman
d.      Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
e.       Memperbaiki kehadiran
f.       Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
g.      Sikap apatis berkurang
h.      Pemahaman materi lebih mendalam
i.        Meningkatkan motivasi belajar
j.        Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
k.      Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
l.        Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok lain
m.    Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.
2.      Kelemahan model pembelajaran metode Jigsaw
Kelemahan pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebagai berikut :
a.       Keadaan kondisi kelas yang ramai, sehingga membuat siswa bingung dan pembelajaran kooperatif model jigsaw merupakan pembelajaran baru
b.      Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn kelompok akan macet
c.       Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
d.      Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal jika ada anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi
e.       Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
E.       SOLUSI MENGATASAI KELEMAHAN MODEL JIGSAW
Kelemahan-kelemahan yang muncul dalam penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw dapat dikurangi dan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.      Guru harus bisa menguasai situasi dan kondisi kelas agar suasana kelas tetap kondusif
2.      Guru harus mempersiapkan anggota kelompok sejak awal, agar saat berkumpul dengan kelompok siswa tidak bingung sehingga menjadi ramai
3.      Guru harus membangun rasa percaya diri siswa dengan memberikan motivasi agar siswa tersebut percaya terhadap kemampuannya
4.      Sebelum tim ahli, misalnya ahli materi pertama kembali ke kelompok asal yang akan bertugas sebagai tutor sebaya, perlu dilakukan tes penguasaan materi yang menjadi tugas mereka
5.      Guru memberikan pengontrolan terhadap masing-masing kelompok agar semua siswa ikut berpartisipasi aktif dan tidak ada siswa yang pasif
6.      Untuk kelas besar dengan jimlah siswa lebih dari 30 anak bisa diatasi dengan model “team teaching”
F.       PENILAIAN PEMBELAJARAN TYPE JIGSAW
Penilaian dalam pembelajaran Jigsaw secara umum ada dua yaitu penilaian untuk masing-masing individu siswa dan penilaian untuk nilai kelompok. Nilai dari siswa untuk materi pertama / nilai dasar selanjutnya dibandingkan dengan nilai untuk materi berikutnya sehingga nantinya akan didapatkan nilai atau skor perkembangan dari siswa tersebut. Nilai perkembangan / kemajuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Skor Kuis/Tes
Nilai Perkembangan
1.      Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
2.      10 – 1 poin di bawah skor awal
3.      Skor awal sampao 10 poin di atas skor awal
4.      Lebih dari 10 poin di atas skor awal
5.      Nilai sempurna ( tidak memerlukan nilai awal )
5 Poin
10 Poin
20 Poin
30 Poin
30 Poin

Tujuan dari dibuat skor awal dan poin kemajuan adalah untuk memungkinkan semua siswa memberikan poin maksimal bagi kelompok mereka, berapapun tingkat kinerja mereka sebelumnya. Para siswa akan memahami bahwa membandingkan tiap siswa dengan tingkat kinerja mereka sendiri sebelumnya karena semua siswa masuk kedalam kelas dengan perbedaan tingkat kemampuan dan pengalaman.
Pada pembelajaran kooperatif Jigsaw ini selain nilai perkembangan untuk masing-masing siswa juga terdapat nilai perkembangan untuk kelompok. Kelompok yang mendapat nilai perkembangan tertinggi atau paling baik akan mendapatkan penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw secara umum ada 3 kriteria tingkatan penghargaan berdasarkan rata-rata skor tim sebagaimana dalam slavin (2005: 160) sebagai berikut :

Kriteria (rata-rata skor tim)
Penghargaan
15
16
17
TIM BAIK (good team)
TIM SANGAT BAIK (great team)
TIM SUPER (super tim)

















                                                         DAFTAR PUSTAKA               

Anita Lie.2008.Cooperative Learning. Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia
Dahlan.1990.Model-model Mengajar. Bandung : CV. Diponegoro
Isjoni, 2009. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandeng: Alfabeta
Johnson DW & Johnson, R, T. 1991.  Learning Together and Alone. Allin and Bacon : Massa Chussetts
Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori Riset dan Praktek. Bandung: NusaMedia
_________.1994. Pembelajaran kooperatif :Model Pembelajaran Tipe Jigsa. Bandung: NusaMedia
Suprijono, Agus.2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: PustakaPelajar
http://www.scribd.com/doc/ 2011/09/21/Model-Pembelajaran-Tipe-Jigsaw

0 komentar:

Posting Komentar

Aka_Eka